preskripsi/resep
Mencapai efektifitas pengobatan dengan tumbuhan berkhasiat obat,
diperlukan formula preskripsi yang sesuai jenis penyakit, dan memainkan
komposisi yang digunakan. Untuk memformulasi
rumbuhan berkhasiat obat, terlebih dahulu dipilih tumbuhan yang kandungan zat
yang diinginkan sehingga akan menghasilkan resep formula yang tepat.
Ada beberapa jenis penyakit yang harus mengunakan formulasi
yang banyak agar kontradiksi antar tanaman obat tidak saling menghilakan zat
yang dibutuhkan untuk ngeefktifkan resep tersebut menjadi sebuah obat.
Misalnya : saya
mengunakan kumis ucing , rambut jagung , bibitungan , antanan untuk peluruh air
seni dengan komposisi dan sistem pengodogan yang bertahap.
Dan penghangat atau pembakaran lemak , saya mengunakan
tumbuhan daun saga, kurma , antanan , sembung , samiloto dan kemukus .. tubuh
akan terasa hangat.
Hal yang penting dalam meramu sebuah resep adalah formulasi,
preskripsi dan komposisi.
Jenis – jenis preskripsi/ resep (saya ambil sumber dari
buku)
Jenis dari preskripsi yang digunakan dalam meramu tumbuhan
obat, sebagai berikut :
1.Preskripsi berat , digunakan jika daya kerja
obat cepat dan banyak memiliki jenis serta memiliki dosis pemakaian yang
tinggi, selain itu memiliki efek sedasi (obat penenang)
2. Preskripsi ringan , dikomposisikan jika obat
memiliki daya kerja cenderung lambat dan memiliki varietas yang sedikit dan
memiliki dosisi yang sedikit pula.
3.
Preskripsi lunak, dikomposisikan jika obat
memliki daya kerja yang relatif sedang (tidak lambat atau tidak cepat)
4.
Preskripsi penting, digunakan jika obat memiliki
daya kerja yang sangat cepat dan akurat.
5.
Preskripsi kompleks, dikomposisikan atas
perbedaan efek sebagai besar digunakan untuk penyakit yang komplikatif
6. Preskripsi gabungan, untuk pengunaan
preskripsian yang mengkombinasikan lebih dari satu presskripsi tumbuhan
berkhasiat obat.
Referesi
H.M. Hembing Wijayakusuma. 2001. Tumbuhan berkhasiat obat indonesia : rempah, rimpang dan umbi. Jakarta
: miliniea populer.
Komentar
Posting Komentar